Selasa, 04 Desember 2012

MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA


MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA
Vladimir Ageu DE SAFI'I

MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA
By Vladimir Ageu DE SAFI'I
(Diolah dari berbagai sumber)


Penelitian genetik terhadap rambut orang Aborigin purba menunjukkan bahwa suku ini bukan berasal dari orang Asia dan Eropa seperti yang selama ini diyakini dalam pola penyebaran manusia. Aborigin bermigrasi langsung dari Afrika pada 70.000 tahun yang lampau, jauh sebelum orang Asia dan Eropa ada. Mereka tiba di Australia 50.000 tahun yang lalu.
Temuan ini membantah tesis yang menyatakan penyebaran manusia dimulai dari daratan Afrika ke Asia dan Eropa. Dari Asia dan Eropa manusia menyebar ke berbagai tempat lain di dunia termasuk Australia. Dalam teori ini, penyebaran ke Australia diyakini berasal dari Asia yang turun ke selatan.
MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA
Aborigin
Namun teori ini terbantahkan setelah diketahui bahwa Aborigin tiba di Australia pada 50.000 tahun yang lalu. Ini artinya Aborigin sudah menjelajah ketika manusia Asia dan Eropa belum bisa dibedakan satu sama lainnya. Baru setelah 24.000 tahun orang Aborigin menjelajah, orang-orang Asia dan Eropa dapat dibedakan.
Para peneliti yakin suku ini berasal dari generasi pertama manusia yang menjelajah ke luar dari Afrika. Studi ini memiliki implikasi luas terhadap pemahaman kita tentang bagaimana nenek moyang manusia pindah dan menyebar ke seluruh penjuru bumi. 


Elkin (1956) penduduk asli Australia ini dimasukan pada ras Australoid. Secara fisik ras ini memiliki ciri: kulit berwarna coklat, rambut ikal bergelombang, muka dan tumbuh ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, dahi sempit atau mundur, rongga mata dalam, alis mata menonjol, rahang menonjol, mulut besar, tulan tengkorak tebal, tinggi badan rata-rata adalah 5 kaki dan 5/6 inci. Ciri-ciri mereka tampaknya mirip dengan suku bangsa Toala di Sulawesi, orang Sakai di Malaysia, orang Veddas di Srilangka, dan suku asli India Selatan.
MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA
Peta Australia
Shaw (1969) menjelaskan bahwa kemungkinan mereka bergerak ke arah Australia karena terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Dari daratan India dan semenanjung Malaysia mereka bergerak ke arah selatan dan melalui Indonesia (Laut Timor, Laut Arafuru, dan Selat Tores) mereka selanjutnya masuk ke Australia.
Para pemukim dari Asia Tenggara merupakan pemukim pertama Benua Australia. Mereka tiba di Benua Australia kira-kira 40.000 tahun yang lalu. Ketika orang Eropa datang ke Benua Australia pada akhir abad ke-18, mereka menyebut penduduk asli benua tersebut dengan sebutan Aborigin yang artinya penduduk yang bermukim sejak dahulu kala.
Orang Aborigin termasuk suku pengembara. Mereka suka berburu, memancing, dan hidup secara sederhana. Mereka melakukan perjalanan menembus hutan dan berburu dengan senjata tombak dan bumerang. mereka tidak mengenal pengetahuan tentang pertanian. cara hidup mereka tidak merusak lingkungan.
Sejak 1880-an hingga awal 1970-an, anak-anak pribumi, terutama yang berdarah campuran, dipisahkan secara paksa dari para orangtua mereka, sebagai realisasi dari politik asimilasi. Mereka dididik dengan cara Barat, agar akar budaya mereka tercerabut. Tujuannya tak lain supaya kehidupan sosial dan budaya Aborigin benar-benar punah dari bumi Australia. Sementara para orangtuanya harus melakukan kerja paksa sebagai buruh kasar di tempat-tempat peternakan milik kulit putih.
Sementara itu dalam buku The Official Bicentennial Diary (1988) disebutkan mereka telah datang sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.

MENJELANG 225 TAHUN TRAGEDI ABORIGIN - AUSTRALIA
Aborigin, 1906
  1. Saat pendatang Inggris mengembangkan daerah koloni koloni di Sydney tahun 1788, sudah ada sebanyak 750.000 warga aborigin yang sudah 40.000 - 70.000 tahun menghuni Australia.
  2. Virus yang dibawa keturunan Inggris ditemukan merebak di permukaan Aborigin yang menewaskan ratusan orang pada tahun 1789.
  3. Pemerintah memberi hak berupa kepemilikan lahan kepada pendatang Inggris di sektar Sidney, yang sekaligus menjadi awal penggusuran Aborigin. Ini dimulai 1791. Langkah serupa meluas hingga ke seantero Australia, yang mengakibatkan terjadinya konflik antara aborigin dan pendatang Inggris. Konflik ini mengakibatkan puluhan ribu kematian aborigin dibandingkan dengan hanya ratusan kematian pendatang Inggris.
  4. Negara persemakmuran Australia resmi berdiri pada 1 Januari 1901 tetapi Aborigin tidak memiliki hak hukum karena dianggap sebagai bagian dari fauna (animal).
  5. Pada tahun 1910, pemerintahan di berbagai negara bagian mengeluarkan kebijakan untuk memisahkan keturunan Aborigin berdarah campuran dari keluarga yang tidak memiliki darah campuran. Alasannya, anak-anak berdarah campuran itu akan lebih baik keadaannya. Masalahnya, ras Aborigin akan dibumihanguskan. Ada sekitar 60.000 Aborigin berdarah campuran pada tahun 1910.
  6. Data: satu dari 10 anak-anak diambil paksa dari keluarganya.
  7. Tingkat harapan hidup Aborigin 17 tahun rendah daripada kulit putih.
  8. Tak ada Aborigin yg menduduki kursi parlemen tingkat nasional.
  9. Hanya ada 460.000 warga Aborigin dari total 21 juta penduduk Australia, dan pada umumnya pada posisi yang terpinggirkan dengan tingkat kematian yang tinggi dan banyak penganggur, menjadi narapidana, terlibat kekerasan rumah tangga serta kecanduan alkohol karena tindakan marginalisasi pemerintah Australia
  10. Pada tahun 1937 asimilasi Aborigin lewat perkawainan campuran, jika perlu akan dilakukan secara paksa. Sementara itu warga Aborigin yang hidup secara tradisioal akan dimasukkan ke tempat-tempat penampungan khusus.
  11. Pada tahun 1967, lewat referendum, Australia memilih agar Aborigin diberi hak-hak hukum, termasuk hak memilih dan pengakhiran diskrimainasi yang dinyatakan dalam hUkum.
  12. Tahun 1970, pemerintah mencabut hukum yang memberi kuasa kepada aparat untuk memisahkan diri anak dari keluarganya. Namun, praktik pemisahan anak dari keluarganya masih terus berlanjut dan anak-anak itu mengalami penyiksaan.
  13. Pada tahun 1976, pemerintah pusat memberi hak hukum kepada Aborigin untuk kepemilikan lahan di Northern Territory, ini adalah sebuah langkah hukum yang berpihak pada Aborigin.
  14. Tahun 1992, Mahkamah Agung Australia memberi hak hukum pada Aborigin sebagai pemilik lahan milik mereka, sebelum pendatang Inggris memasuki Australia.
  15. Tahun 1997, Perdana Menteri John Howard menolak meminta maaf terhadap bangsa Aborigin atas perlakuan bangsa kulit putih selama ini.
  16. Tahun 2007, Perdana Menteri Kevin Rudd mau meminta maaf kepada bangsa Aborigin.