(Sebuah tulisan ringan)
By Vladimir Ageu DE SAFI'I
Kebanyakan tulisan tentang sejarah Timor Leste ditulis dalam perspektif Eropa. Tulisan-tulisan itu merekam berbagai peristiwa tentang bagaimana kolonialis Belanda dan Portugis memperluas kekuasaan mereka atas suatu pulau dan kemudian mematahkan perlawanan yang muncul atas usaha perluasan tersebut. Dari era Portugis menaklukkan Malaka tahun 1571 sampai usaha terakhir menguasai Timor awal abad ke-20, tulisan sejarah kebanyakan merekam proses pembentukan masyarakatnya sesuai dengan kemauan penguasa kolonial.[1]
Jauh
sebelum Portugis dan Belanda masuk ke wilayah ini, Pulau Timor adalah bagian
dari jaringan dagang yang secara politis berpusat di Jawa Timur dan kemudian
celebes (Sulawesi). Jaringan ini terikat dalam suatu jaringan komersial dengan
Cina dan India. Nilai komersial pulau ini tercatat dalam dokumen-dokumen yang
terbit semasa dinasti Ming tahun 1436.[2]
Populasi Timor Leste |
Sementara itu, istilah ‘Leste’
berasal dari bahasa Portugis sebagai konsekuensi atas penggunaan bahasa
Portugis sebagai bahasa resmi nasional. Ini merupakan padanan dari kata ‘Lorosa’e’ yang dalam bahasa Tetun
berarti ‘matahari dari timur’. Sementara itu, istilah ‘Timor’ sendiri menunjuk pada sebuah pulau
di bagian selatan Nusantara (sebutan
Indonesia sebelum merdeka), terbagi antara negara merdeka Timor Timur dan kawasan Timor Barat, bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur
di Indonesia. Luas Pulau Timor sekitar 30.777
km². Nama pulau ini diambil dari kata 'timur', bahasa Melayu untuk "timur"; dinamakan demikian karena
dia terletak di ujung timur rantai kepulauan.[4]
Untuk dapat memahami
kondisi geografis negara Timor Leste, maka tidak bisa tidak harus tetap
memahaminya dalam konteks ‘Pulau Timor’. Bahwa pada bagian selatan dan tenggara
Pulau Timor terletak negara Australia. Pada sebelah barat laut adalah pulau Sulawesi dan pada arah barat
ialah pulau Sumba. Pada sebelah barat
laut Timor adalah kepulauan Flores dan Alor, dan pada sebelah timur
laut terletak kabupaten Kepulauan Barat Daya, termasuk pulau Wetar (Propinsi Maluku,
Indonesia).
Negara Timor Leste terletak di 08°34' Lintang Selatan 125°34' Bujur Timur dengan
luas wilayah sekitar 15.007 km² atau nomor 154
di dunia yang meliputi wilayah timur bagian Pulau Timor, Jaco, Atauru dan eksklave Oecussi-Ambeno.[5]
Luas tersebut didasarkan pada pembagian wilayah yang dilakukan oleh
Kolonialisme Barat (Belanda dan Portugis) terhadap Pulau Timor yang telah
dibaginya selama berabad-abad, yakni Timor Barat, yang dikenal sebagai Timor Belanda
dari tahun 1800-an hingga 1949 ketika ia menjadi Timor
Indonesia, sebuah bagian dari negara Indonesia yang terbentuk dari eks Hindia Belanda; dan Timor Timur yang dikenal sebagai Timor Portugis dari tahun 1596
hingga 1975. Wilayah Timor Timur juga mencakup eksklave Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Selanjutnya, Belanda dan Portugal tidak menyelesaikan masalah perbatasan
ini dengan formal hingga 1912.[6]
Dalam luas wilayah inilah, Timor Leste membagi wilayahnya
menjadi 13 wilayah administrasi distrik, di antaranya adalah Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro, Cova-Lima (Suai), Dili, Ermera, Lautem, Liquica, Manatuto, Manufahi (Same), Oecussi-Ambeno (Pante Makasar) dan Viqueque
(Cabira-Oan).
Terkait dengan kondisi demografinya, berdasarkan data
sensus dari kantor statistik Nasional pada
tahun 2005, penduduk Timor Leste diperkirakan berjumlah 1.040.880 jiwa
dengan tingkat kepadatan sekitar 69 jiwa/km², atau nomor 98
di dunia. Penduduk Timor Leste merupakan campuran antara suku bangsa Melayu dan Papua, serta ditambah dengan
warga keturunan Barat. Mayoritas penduduk Timor Leste beragama Katolik (90%), diikuti Protestan (5%), Islam
(3%), dan sisanya Buddha, Hindu,
dan aliran kepercayaan (2%).[7]
Karena mayoritas penduduk beragama Katolik, maka kini terdapat dua keuskupan
(diosis) yaitu: Diosis Dili yang
membawahi 9 distrik di bagian barat dan Diosis Baucau yang meliputi 4 distrik bagian
timur Timor Leste.
Timor Leste Populations |
Sementara itu, melihat kondisi ekonomi Timor Leste, lebih
bersandar pada pengharapan untuk bisa
mengeksploitasikan minyak bumi di Celah Timor (Timor Gap), namun sepertinya
sulit untuk mendapatkan pendapatan devisa yang besar di Celah Timor karena
Australia telah mengiming-imingi Timor Leste dengan pengelolaanya dan Australia
mendapatkan hasil eksploitasinya sebesar 80% dan sisanya diberikan ke Timor Leste.[8]
Australia juga telah menghalang-halangi Timor Leste untuk dapat menguasai Celah
Timor secara penuh, dengan cara mengulur-ulur penyelesaian perbatasan kedua
negara.[9]
Pembagian bagi hasil ini, meskipun tidak adil juga tidak lepas dari peranan
pemerintahan Fretilin dengan Perdana Menteri Mari-Alkatiri-nya. Di mana, telah
cukup berhasil untuk menghindarkan Negara ini dari ketergantungan utang luar negeri dengan cukup mengandalkan pada kekayaan alamnya. Dan salah satu caranya adalah melalui penekanan
terhadap Australia untuk membuat perjanjian bagi
hasil yang lebih adil di Celah Timor.
Walaupun telah merdeka, Timor Leste masih sangat tergantung
dengan pasokan barang-barang dari Indonesia mulai dari sembilan bahan pokok
(sembako) sampai bahan bakar minyak (BBM) terutama melalui provinsi Nusa
Tenggara Timur. Australia pernah mencoba menguasai distribusi barang-barang
kebutuhan sehari-hari, tetapi gagal karena terlalu mahal dan kurang dikenal
rakyat Timor Leste. Selain itu, banyak barang-barang kebutuhan pokok lain
seperti beras yang berasal dari Vietnam. Sedangkan untuk barang-barang
elektronik, dapat dikatakan bahwa saat ini sedang didominasi oleh produk-produk
Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok. Terkait dengan Pendapatan Domestik
Bruto (PDB), pada tahun 2005 diperkirakan total mencapai US$ 0,37 miliar dengan
tingkat per kapita sebesar US$ 400.[10]
[1] Taylor, John
G. 1998. Perang Tersembunyi: Sejarah
Timor Timur yang Terlupakan. Diterjemahkan oleh Putri. Jakarta: Forum Solidaritas Timor Lorosa’e
(Fortilos), hal. 1
[2] Ibid, 2
[3] Diperoleh dari:
http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_Timor Timur.
[4] Diperoleh dari:
http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_Timor Timur.
[5] Diperoleh dari: http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_timor
timur.
[6] Diperoleh dari:
http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_pulau_timor.
[7] Diperoleh dari: http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_timor
timur.
[8] Petroleum Act. 29 Juli 2005
[9] Diperoleh dari:
http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_timor timur.
[10] Diperoleh dari:
http//.www.wikipedia.org/wiki/negara_negara/sejarah_timor timur.
Nama: __ Hendi Zikri Didi
BalasHapusBandar: _______________ Melaka
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang notis: ____ hendidi01@gmail.com
Halo semua, sila berhati-hati tentang mendapatkan pinjaman di sini, saya telah bertemu dengan banyak peminjam palsu di internet, saya telah menipu saya hampir menyerah, sehingga saya bertemu seorang rakan yang baru saja memohon pinjaman dan dia mendapat pinjaman tanpa tekanan, jadi dia memperkenalkan saya kepada legitamate AASIMAHA ADILA AHMED LOIR FIRM, saya memohon Rm1.3 juta. Saya mempunyai pinjaman saya kurang dari 2 jam hanya 1% tanpa cagaran. Saya sangat gembira kerana saya diselamatkan daripada mendapatkan hutang miskin. jadi saya nasihat semua orang di sini memerlukan pinjaman untuk menghubungi AASIMAHA dan saya memberi jaminan bahawa anda akan mendapat pinjaman anda.
Pusat Aplikasi / Hubungi
E-mail: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
WhatsApp ____________________ + 447723553516