SEJARAH MASYARAKAT
DAN PERJUANGAN RAKYAT TIMOR LESTE
Bagian Pertama
By Vladimir Ageu DE SAFI'I
Dalam beberapa literatur yang mengupas
tentang Timor Leste, maka sejarah masyarakat dan bangsa Timor Leste diawali
dengan kedatangan orang Australoid dan Melanesia. Gelombang
migrasi manusia pertama ke Pulau Timor merupakan migrasi manusia tipe vedo
australoid, yakni ras yang mempunyai persamaan dengan orang Vedda di Srilangka
serta penduduk asli Australia (Aborigin). Meskipun memiliki persamaan dalam hal
fisik, namun dari segi dialek dan bahasa menunjukkan ketidakadaan pertalian
antara bahasa yang dipakai oleh penduduk Timor dengan penduduk Aborigin
Australia.
Selanjutnya,
gelombang migrasi manusia kedua dilakukan oleh orang-orang yang memiliki
persamaan ciri fisik dengan orang-orang bertipe Papua-Melanesia, di mana ciri
negroid-nya menonjol. Tipe ini dapat dijumpai di hamper seluruh daratan Timor.
Di Timor Leste sendiri, tipe Papua-Melanesia ini lebih banyak dijumpai di
bagian timur serta wilayah tengah berpegunungan, yakni Fataluku (Distrik
Lautem), Maccasa’e (distrik Baucau, Viquque, dan sebagian kecil Lautem/Maccasa’e
Sa’ane), serta Bunaq (Bobonaro, Ermera, Fatululiq, serta Zumalai/Covalima).
Gelombang
migrasi berikutnya adalah orang-orang yang berbahasa Austronesia. Bahasa dan
dialek penduduk Timor Leste yang masuk dalam kategori atau serumpun dengan bahasa
ini meliputi: Tetum, Mambai, Quemaq, Baiqueno, Tekodede, Galoli, Idate, Habo,
Laculei, Kairui, Nauweti, dan beberapa dialek lainnya. Dalam perkembangannya, rumpun bahasa ini
turut pula mempengaruhi perbendaharaan bahasa yang berumpun Papua.
Migrasi
selanjutnya adalah migrasi manusia Eropa, khususnya orang-orang berkebangsaan
Portugal pada awal abad ke-16. Lamanya praktek kolonialisme Portugal di Timor
Leste telah pula mempengaruhi perubahan dan cirri fisik penduduk sebelumnya,
khususnya melalui perkawinan campur.
Kehadiran
bangsa Portugis di Timor Leste merupakan satu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dengan kehadirannya secara umum di Asia, khususnya Malaka. Dari
Malaka-lah, maka Portugis mulai menguasai Maluku (Indonesia) dan Timor.
Sebagaimana
diketahui, bahwa motif awal yang mendasari kedatangan bangsa-bangsa Eropa di
Asia adalah terkait dengan kegiatan perdagangan guna mendukung dan memenuhi
kebutuhan dan kemajuan bidang perekonomian di Eropa. Bagi Portugis, Timor Leste
merupakan satu-satunya koloni yang mampu memberikan benefit ekonomi terkait
dengan kekayaan kayu cendana beserta lilin dari madu tawon. Dua hasil kekayaan
inilah yang mampu diperdagangkan Portugis di Eropa.
Persaingan
ekonomi di antara sesame Negara Eropa, pada akhirnya merembet dan terbawa ke
wilayah-wiayah jajahan mereka. Portugis harus bersaing keras dengan Negara
Eropa lain seperti Belanda, Inggris, dan Spanyol. Dalam kasus Timor, maka
Portugis harus berhadapan dengan Belanda yang juga memiliki keinginan untuk
menguasai keseluruhan Pulau Timor. Pada akhirnya, situasi telah menempatkan
Timor sebagai kawasan konflik di antara kedua negera tersebut, di mana pada
akhirnya, Pulau Timor terbagi menjadi dua koloni: untuk Timor Barat di bawah
kekuasaan Belanda, sedangkan untuk bagian timur menjadi kekuasaan dari
Portugis. pembagian wilayah koloni ini dilakukan pada tahun 1859.
Sejarah Timor-Leste banyak ditandai oleh
penderitaan, kekerasan, serta kekejaman, baik yang disebabkan oleh bangsa asing
maupun oleh sesama bangsa sendiri. Dalam sejarahnya, negeri ini pernah
mengalami masa penjajahan yang berlangsung lama dan bergonta-ganti penguasa.
Penjajahan tidak semata-mata dilakukan oleh Portugal, melainkan juga dilakukan
oleh Jepang antara tahun 1942 – 1945.
Pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Timor Leste kembali
dikuasai oleh Portugal hingga tahun 1975.
Penguasaan Portugal atas Timor Leste
harus terinterupsi tahun 1975 terkait dengan gejolak politik internal Negara
Portugal. Situasi ini, selanjutnya dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menduduki
bumi lorosa’e ini mulai tahun 1975 – 1999.
Perlawanan-perlawanan rakyat terhadap
penjajahan Portugis telah dapat diketahui paling tidak sejak abad ke-18 hingga
abad ke-20, baik yang berskala kecil maupun besar. Beberapa perlawanan tersebut,
meskipun belum tertuliskan, namun dari cerita-cerita yang berkembang di tengah-tengah
masyarakat di antaranya adalah pemberontakan
Liurai[1]
Venilale (1807), Liurai
Laga dan Ermera (1863), Liurai Cotobaba dan Cova (1981), Liurai Laleia dan
Laclubar (1879), Liurai Uai-Mori (1883), Liurai Motael dan Bidau (1887), Liurai
Simao Vesorru (1892), Liurai Cailaco (1892), Liurai Maubara (1893), Liurai
Duarte Manufahi (1897), Liurai Ambeno (1912), Liurai Queleqi (1913), Liurai
Fonosahe (1926), Liurai Dom Boventura (1912), dan sebagainya.
Dengan berakhirnya rezim diktator
Antonio Oliveira Salazar, Portugal dituntut untuk mengadakan penataan
pemerintahan yang baru, di mana selama berlangsungnya proses ini dipimpin oleh
Dewan Penyelamat Nasional (Junta de Salvação Nacional) yang yang tergabung
dalam MFA (Movimento das Forças Armadas/Gerakan Angkatan Bersenjata). Salah
satu agenda yang harus diselesaikan selama berlangsungnya proses tersebut
adalah pentingnya diadakannya dekolonialisasi terhadap semua tanah jajahan di
seberang lautan guna penentuan nasib sendiri, tidak terkecuali untuk koloni
Timor Portugis.
Dengan berbagai kesulitan dan hambatan
yang harus dihadapi, maka pemerintah Propinsi Timor Portugis yang waktu itu
dipimpin oleh Kolonel Mario Lemos Pires berusaha dengan semaksimal mungkin
menjalankan keputusan pemerintah pusat Lisbaun. Sementara itu, terkait dengan
penentuan nasib sendiri, pemerintah Portugal memberi kesempatan kepada rakyat
Timor Portugis untuk menentukan pilihan masa depannya sendiri.
Perubahan kebijakan pemerintahan
kolonial tersebut membawa konsekuensi tersendiri terhadap kondisi perpolitikan
di Timor Portugis. Pada akhirnya, ini memicu lahirnya perbedaan pandangan di
kalangan masyarakat mengenai maksud dari kebijakan penentuan nasib sendiri.
Sebagai bentuk konkrit dari pilihan yang berkembang dalam masyarakat adalah
ditandai dengan didirikan dan dibentuknya berbagai macam partai politik, di
antaranya adalah União Democratico Timorense (UDT), Associação Popular
Democratico de Timor (APODETI) dan Associação Social Democrata Timorense (ASDT)
yang selanjutnya berubah menjadi Frente Revolucionario de Timor Leste
Independente (FRETILIN). Di samping itu, terdapat dua partai kecil lainnya,
yakni Klibur Oan Timor Aswain (KOTA) dan Trabhalista (Partai Buruh), di mana keduanya
merupakan partai satelitnya UDT.
Dalam kenyataannya, proses
dekolonialisasi ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Selesai pemilihan umum
yang dimenangkan oleh ASDT-Fretilin, Partai UDT dan para satelitnya melancarkan
kudeta pada tanggal 11 Agustus 1975 terhadap pemerintahan Fretilin dengan dalih
adanya penyebaran doktrin komunisme. Selama kurang lebih seminggu UDT berkuasa
dengan bertumpu pada kekuatan bersenjata (para milisia) dengan sasaran utama
pada para pemimpin Fretilin. Akibatnya, proses dekolonialisasi menjadi
berantakan dan tidak bisa dilanjutkan.
Menghadapi situasi yang demikian,
pemerintah Portugis melakukan berbagai usaha penyelesaian seperti dengan
memediasi pertemuan antara Fretilin dengan UDT. Dialog ini sendiri tidak bias
menemukan solusi damai. Sebagai konsekuensi atas gagalnya dialog tersebut,
Fretilin melancarkan serangan balasan terhadap UDT dan para satelitnya hingga
melarikan diri ke wilayah Timor Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1975. Setelah
melalui berbagai pertimbangan, maka Fretilin memproklamirkan kemerdekaan Timor
Portugis pada tanggal 28 November 1975 dengan nama Republika Demokratika Timor
Leste (RDTL).
Sebagai respon atas proklamasi
unilateral Fretilin tersebut, pada tanggal 30 November 1975, UDT bersama dengan
Apodeti, KOTA, dan Trabalista mengajukan sebuah petisi yang dikenal dengan
sebutan ‘Perjanjian Balibo’ kepada pemerintah Indonesia untuk menganeksasi
wilayah Timor Portugis menjadi bagian dari Negara Indonesia. Dengan
berlandaskan pada petisi Balibo-lah, maka pemerintah Indonesia kemudian
melancarkan serangan militernya ke Timor Portugis.
Tanggal 7 Desember 1975 merupakan
peristiwa bersejarah penting bagi rakyat Timor Leste, di mana militer Indonesia
melakukan serangan udara dan laut secara besar-besaran terhadap kota Dili.
Tanggal ini pula menjadi awal dari dimulainya sebuah perjuangan panjang antara
rakyat Timor Leste terhadap aksi pendudukan militer Indonesia.
Falintil sebagai sayap perjuangan
bersenjata merupakan satu-satunya organisasi yang melakukan perlawanan dengan
menekankan perang sebagai jalan kemerdekaan Timor Leste. Dengan melihat
besarnya kekuatan militer Indonesia serta banyaknya tokoh-tokoh perlawanan yang
terbentuk, maka para pemimpin perlawanan pada saat itu memandang perlunya
sebuah strategi perjuangan baru dengan mengkombinasikan dan mengintegrasikan
dua bentuk perjuangan lainnya, yakni perjuangan klandestin dan diplomatik. Pada
akhirnya, strategi ini berjalan dengan efektif meskipun memakan waktu lama,
yakni sekitar 24 tahun hingga diselenggarakannya referendum tahun 1999, yang
sekaligus menjadi momentum bagi berakhirnya era penjajahan yang telah
berlangsung selama hamper 500 tahun lamanya. (Bersambung)***
[1] Liurai adalah sebutan untuk
para raja di Timor Leste. Konsep dan eksistensi kerajaan di Timor Leste sangat berbeda
dengan kerajaan-kerajaan yang pernah eksis di belahan dunia, seperti kerajaan Majapahit,
Pajajaran, Roma, dan seterusnya. Kondisi ini juga hamper serupa dengan keberadaan
kerajaan di Timor Barat. Seorang ‘raja’ adalah seorang pemimpin masyarakat/rakyat
di wilayah kerajaan yang bersangkutan. Di Timor Leste, seorang raja hamper mirip
dengan seorang kepala suku. Raja juga tidak memiliki istana sebagaimana umumnya
cerita tentang kerajaan. Raja juga tidak memiliki pasukan, dsb.
Informasaun nebe diak tebtebes nudar timor oan, tamba ita tenke hatene ita nia rain nia storia (sejarah) husi inisiu too molok kolonialismu rua nee (Portuguese ho Indoneziu) tama iha Timor. Topic intersante tebes. Hau sujestaun ba hakerek nain se bele buka referensia barak tan tanba iha hare seidauk kompletu. obrigado barak
BalasHapusobrigado barak mos ba ita, liu-liu ita nia sujestaun.
HapusOBRIGDO barak ba maun Vladimir Aageu DE SAFI'I nebe hasai historia nbe furak teb-tebesn ba ami foin sae sira
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
sejarah ne'e seidauk konta lolos,
BalasHapussejarah ne'e seidauk konta lolos,
BalasHapusSelamat malam dan salam sejatra buat anda semuanya...........
BalasHapusKERISTUS”Atas berkanya kami mendapatkan jalan rejeki melalui anka keramat togel singapore pemberian ki kanjeng ageng Malam ini saya sekeluarga saya berteimakasih sekali kepada “”KI KANJENG AGENG GRIGIT”KY JARGO.,berkat bantuan anka keramat yang diberikan kususnya buat keluarga saya ditomor leste sangat membuat kami bahagia malam ini””anka keramat 7877 singapore sangat memuaskan keluarga saya ditimor leste,“” dan ucapa puji syukur kepada TUHAN ALAH” TUHAN YESUS grigit ,, 7877 1000 lembar dengan kemenagan 1,5 M “”
Degan melalui bantuan anak saya “BUFOL JUOLIYI”kami mengucapkan terimakasih kepada KIJARGO”KI KANJENG AGENG GRIGIT”MELALUI INTERNET.............0823 7775 8345 adalah keberutugan kami. /http//kyjargo blogspot.com .....................?trimmakasi.”
AAD MY bukanlah master juga bukan bandar togel/b eliau yang pantas mendapatka julukan itu tak lain dari pada seseorang ky jargo dia adalah KI KANJENG AGENG GRIGIT/PEMBERIAN anka ghoib keramat spesial anka4D malaysia membuka mata hati saya dari sekian banyak seseorang yang tidak bertanggung jawab yang megatas namakan dirinya,... berbagai tipu muslihat alias dukun peramal jitu gadungan dukun tipu tipu.....
BalasHapus10x saya tertipu 1x menang itu harapan saya yang sangat saya harapkan dari kekecewaan yang sebelumnya saya alami...// master toto jitu malaysia hanya pantas buat ki jargo atau nama asli ki kanjeng ageng grigit dengan proses syarat tertentu untuk mendapatkan anka keramat yang bantu kepada saya tidaklah sia sia dengan apa yang saya korban untuk kepentigan pribadi saya sajumlah 10 ekor sapi 5 sapi jantan 5 betina dengan total ritual kurang lebih 70 jt terbayar dengan anka kemenagan MALAYSI 7788 PLUSS 1000 lembar setara 1,5M
,Add MY “” pemikiranku jika kita inginkan menghasilkan seseuatu yang besar tentulah dengan usaha yang tinngi “,,bukan dengan harga murah tetapi yang sangat merugikan “”add my im sorry bukan ditujukan siapa.....???
Keberuntuganku 0823 7775 8345 .’’thank’s .......
assalamualaikum wr,wb
BalasHapusMBAH… saya IBU RAHMAN
mengucapkan banyak2 terima
kasih kepada AKI SUBANG
atas nomor togelnya yang
kemarin AKI berikan yaitu (9278).senin tgl 23 02 2015
alhamdulillah.
ternyata itu benar2 tembus
AKI dan berkat bantuan
AKI SUBANG saya menang togel 450 jt.dan bisa
melunasi semua hutan2
orang tua saya yang ada di
BANK BRI dan bukan hanya
itu AKI alhamdulillah
sekarang saya sudah bisa
bermodal sedikit untuk
mencukupi kebutuhan
keluarga saya sehari2. itu
semua berkat bantuan AKI SUBANG sekali lagi
makasih banyak yah AKI…
yang ingin merubah nasib
seperti saya hubungi AKI SUBANG di nomor
085319486041.
dijamin 100% tembus atau
silahkan buktikan sendiri