Selasa, 13 November 2012

Polynesian

Polynesian Peoples
By Vladimir Ageu DE SAFI'I

"Selama ini, kita beranggapan bahwa hanyalah kita yang paling superior. Kita beranggapan bahwa tidak ada kehidupan lain di luar kita. Kita-lah yang paling sempurna! Bagi kalian yang merasa bangga dengan hal tersebut, tetaplah bangga. Namun, ternyata terdapat komunitas lain, yang ternyata terlihat lebih indah, dibanding dengan komunitas kita."

Pernyataan di atas hanyalah sebuah gambaran terhadap apa yang saya rasakan selama berada di Timor Leste. Banyak orang Timor Leste yang menganggap bahwa dirinya yang "PALING". Realitas yang terjadi di luar kehidupan mereka, acapkali tidak dianggap. Banyak orang TT (Timor Leste) yang berpandangan--- bahkan keyakinan ini juga diikuti oleh banyak intelektualnya---, sebagai manusia pertama di muka bumi. Mereka juga percaya, bila Jesus Kristus dilahirkan dan berasal dari negeri ini.  
Di bawah ini beberapa artikel tentang Polynesia.....

"French Polynesia" Source: www.polynesiandp.com
Source: http://www.norwegia.or.id/About_Norway/history/expolorers/heyerdahl/
“Penjelajah” Norwegia kontemporer yang banyak dikenal, Thor Heyerdahl telah menyelidiki budaya nenek moyang kita. Pencariannya ditujukan untuk menemukan peta sejarah bukan geografi.
Heyerdahl dilahirkan pada tahun 1914 di kota kecil Lrvik, di pantai Selatan Norway. Setelah mendalami ethnografi dan arkeologi Polynesia, daratan Amerika dan Asia Tenggara, Heyerdahl mencetuskan teori bahwa Polynesia tidak dihuni oleh orang dari Asia Tenggara, seperti yang selama ini dipercayai, tapi dari Amerika.
Hipotesa ini ditanggapi secara dingin, sehingga Heyerdahl memutuskan untuk menunjukkan apa yang dipercayainya benar. Kapal yang dibuatnya adalah rakit dari kayu balsa, yang meniru kapal India yang dibuat di Amerika Utara sejak jaman pra-sejarah. Pada tahun 1947, Heyerdahl bertolak dari Callao di Peru dengan enam awak, berlayar menuju Pulau Tuamotu di Polynesia dalam perjalanan yang sekarang dikenal dengan nama Kon-Tiki.

Perjalanan berbahaya selama tiga bulan tersebut tidak hanya perjalanan yang berani tapi juga merupakan sukses akademis. Buku yang ditulis Heyerdahl setelah ekspedisi tersebut, ”India Amerika di Pasifik” mendukung teorinya dengan bahan lengkap yang memberikan kepercayaan terhadap pernyataannya. Di bukunya, Heyerdahl menyatakan bahwa imigran pertama dari Polynesia datang dari Peri pada sekitar tahun 500 AD, dan bahwa gelombang imigran datang dari pantai Barat Latu Amerika Utara dari tahun 1000 hingga 1300 AD.
Untuk mendukung teorinya, Heyerdahl memimpin ekspedisi arkeologi Norwegia menuju Pulau Galapagos pada tahun 1953. Ekspedisi ini menemukan bukti untuk teori Heyerdahl, dalam bentuk barang purbakala peninggalan suku asli India Amerika, mulai dari periode Inca dan pra-Inca.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1955-56, Heyerdahl memimpin 25 orang dalam ekspedisi ke Pulau Easter untuk melakukan penggalian besar-besaran. Temuan di Pulau Easter menunjukkan keberadaan tiga jaman budaya berbeda, dimana yang kedua menghasilkan patung-patung batu yang terkenal. Penggalian juga menemukan patung-patung tua yang sama dengan yang ditemukan di Bolivia. Pandangan Heyerdahl tentang sejarah pemukiman di Polynesia dan alih budaya kuno di area ini tetap menarik, namun seringkali tetap mendapat bantahan keras terutama dalam lingkaran antropologi.
Heyerdahl kembali ke laut ketika memimpin ekspedisi Ra pada tahun 1969, yang tujuannya sama dengan Kon-Tiki. Dalam kapal Ra, yang merupakan nama dewa matari Mesir, ekspedisi bertolak dari Safi di Morocco dan berusaha menyeberangi Atlantik, dan oleh karena itu membuktikan bahwa kapal pohon lontar Mesir kuno dapat menyeberangi Atlantik.
Namun setelah perjalanan menempuh 5.000 kilometer, Ra mulai pecah karena kesalahan konstruksi. Perjalanan ditinggalkan. Ekspedisi Ra II, pengulangan yang dilakukan satu tahun berikutnya menuai sukses, mencapai Barbados setelah 2 bulan berlayar menempuh jarak 6.100 kilometer. Ra II membuktikan bahwa kapal seperti Ra dapat berlayar dengan Canaries melintasi Atlantik di jaman pra-sejarah.
"Hula Dancers Holiday"--- www.travelpcb.com
Pada tahun 1977, Heyerdahl kembali berlayar dengan kapal alang-alang, kali ini untuk menguji teori mengenai rute laut jaman dahulu. Tujuan ekspedisi Tigris adalah mencari rute perdagangan laut dan kontak budaya sejak tahun 3000 BC antara Sumer di Mesopotamia dan beberapa pusat budaya di Timur Tengah, Northeast Afrika dan Pakistan saat ini.
Setelah ekspedisi Tigris, Heyerdahl terlibat di penelitian sejarah awal Pulau Maldive di Samudera Hindia. Lebih lanjut di Tenerife di Pulau Kecil Canary ia menemukan piramida berorientasi matahari dari jaman Guanches, penduduk asli Pulau kecil Canary. Heyerdahl juga memimpin penggalian besar-besaran di Tucume, Peru dimana 26 piramida Andean ditemukan.
Thor Heyerdahl meninggal dunia pada 18 April 2002 pada usia 87 tahun.

www.ourdotcom.com

www.visualstimulusevents.com

"Hawaiian" Source: www.polynesiandp.com

www.polynesiandp.com

"Lei" Source: www.polynesiandp.com

"Lei" Source: www.polynesiandp.com

www.lonelyplanet.com

www.lonelyplanet.com

"Maori" Source: www.polynesiandp.com


"May" Source: www.polynesiandp.com

"Mosholu" Source: www.polynesiandp.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar