Rabu, 04 April 2012
PERANG PROPAGANDA ANTARA LU-OLO DENGAN TAUR
TERLIBAT PERANG PROPAGANDA
By Vladimir Ageu DE SAFI'I
Dalam kampanye kelimanya di
Distrik Bobonaro (Selasa,3/4), Lu-Olo melalui Ketua Team Suksesnya, Mari Al-katiri
menyatakan bahwa mimpi harus jadi kenyataan.
“Mimpi kemerdekaan sudah jadi
kenyataan, tetapi tidak boleh diberikan kepada orang lain yang berkeinginan
untuk menghancurkannya kembali,” ucap Mari di depan ribuan simpatisan Kandidat
no.1 ini.
Francisco Guterres Lu-Olo ketika Gerilya |
“Saya tidak mau menggunakan
peranan politik di masa lalu (era resistensi) untuk kepentingan politik saat
ini. Karena segalanya sudah jelas, bahwasannya saya adalah salah satu dari
sekian banyaknya rakyat Timor Leste yang turut dalam perjuangan sejak awal
hingga akhir (1999),” jelas Lu-Olo di depan ribuan simpatisannya.
Selain itu, Lu-Olo juga
menegaskan: “Selama Timor leste diokupasi oleh Indonesia, satu menit pun, saya
belum pernah menginjakkan kaki di dalam kota Dili. Saya tidak pernah makan
produk superminya Bapak (sebutan untuk orang-orang Indonesia sejak dulu hingga
kini). Saya juga tidak pernah membawa senjata dan menyerahkan kembali kepada
tentara Indonesia. saya terus di dalam hutan sebagai Wakil Sekretaris Politik
Partai Fretilin, dan sekaligus sebagai seorang gerilyawan.”
Perang urat saraf (black
propaganda) terus terjadi antara Lu-Olo dan Taur, yang juga diikuti oleh
masing-masing pendukungnya.
Dalam kampanyenya di Subdistrito Iliomar,
Distrito Lautem (Selasa, 3/4), Taur Matan ruak menyatakan: “Sudah saatnya kandidat
independen menjadi Presiden RDTL.”
“Ingat Taur Matan Ruak: Ingat Taur
Matan Rua (Taur Bermata Dua)! Fitun Rua (Berbintang Dua)! Nomeru Rua (Bernomor Dua)! Karenanya, jangan
salah memilih. Pilih jagoan (kandidat) yang pejuang, bukan memilih kandidat
yang bukan pejuang,” seru Taur di depan ratusan simpatisannya.
Subdistrito Iliomar merupakan
daerah yang menjadi basis bagi Partai Fretilin. Dalam tiga kali pemilihan umum,
Fretilin menang mutlak di tempat kelahiran Panglima Falintil-FDTL, Lere Anan
Timor tersebut. Penduduk Iliomar merupakan suku bangsa berdialek Makalero,
yakni sebuah dialek yang sedikit ada kesamaan dengan dialek suku bangsa
Fataluku (mendiami 3 subdistrito dari 5
subdistrito yang ada di Distrik Lautem). Dalam kampanye ini, juga dihadiri oleh
para pimpinan pendukung Taur dari Partido UDT, PSD, UNDERTIM, dan CNRT.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar