Rabu, 04 April 2012
Komandante Em Chefe das F-FDTL |
PANGLIMA FALINTIL-FDTL
(TIMOR LESTE)
MENGANCAM
TEMBAK MATI PERUSUH
By Vladimir Ageu DE SAFI'I
Dili, Selasa (3/4). Panglima
F-FDTL, Maior General Lere Anan Timor menyatakan dengan keras akan menembak
siapa saja yang mengganggu jalannya pelaksanaan pemilihan umum presidensial dan
parlementer.
“Untuk menjamin jalannya
pelaksanaan pemilihan dengan baik, saya sampaikan kepada siapa saja yang
membuat kriminalitas, dia harus menerima resiko untuk masuk penjara, atau
opname di hospital, atau tembak mati, dan tempatnya hanya di
ratih/pemakaman/kuburan, “ ucap Lere di Markas Besar F-FDTL Fatuhada, Dili,
Selasa (3/4).
Lebih lanjut, Lere menyatakan: “Mereka
berdua (Lu-Olo dan Taur) hidup bersama selama di dalam hutan ketika melakukan
perjuangan pembebasan tanah air (liberta patria). Ini merupakan fakta sejarah
di antara mereka berdua. Namun, permasalahannya adalah bagi para pendukung
kedua kandidat yang di bawah, di mana mereka tidak mau (kurang mengerti)
mengetahui tentang fakta sejarah ini.”
Pernyataan ini disampaikan saat
acara peresmian Markas Besar F-FDTL guna merespon banyaknya rumor yang beredar
di tengah-tengah masyarakat, di mana apabila salah satu kandidat kalah
(khususnya Taur Matan Ruak), maka kekerasan akan terjadi di Timor Leste.
Aksi saling provokasi masih terus
berlanjut di antara para pendukung kedua kandidat Presiden yang masuk dalam
putaran kedua pemilihan umum presidensial. Pada tanggal 31 Maret lalu, sekitar
jam satu dini hari, rumah wakil koordinator team sukses Taur Matan Ruak,
Pascoal Martin (47 thn) dibakar oleh
orang yang diduga simpatisan Lu-Olo. Peristiwa ini terjadi di Aldeia/dusun
Halimean, Suco/desa Ahik Dilor, Subdistrito/kecamatan Lacluta, Distrito
Manatuto. Terkait dengan peristiwa ini, Polisi (PNTL) Manatuto telah menangkap
pelaku pembakaran.
Kejadian yang hampir serupa juga
terjadi di area Afatakai, Suco Buruma, Subdistrito Kota Baucau tanggal 2 April,
di mana sekitar jam 7 malam, Wakil Koordinator Team Sukses Taur Matan Ruak,
Bere Du’u menyatakan diserang oleh massa yang membawa parang dan menghancurkan
kaca spion mobil merk Pajero yang ditumpanginya saat melakukan konvoi massa
setelah menghadiri acara kampanye Taur Matan Ruak di Subdistito Qeilequi,
Distrito Baucau. Insiden ini berlangsung saat rombongan konvoi melintas di
depan rumah pendukung Lu-Olo yang kebetulan sedang memutar film layar lebar tentang
perjuangan Fretilin di masa lalu. Terkait dengan kasus ini, maka PNTL Baucau
telah menangkap 3 orang tersangka pelaku perusakan dan pembawa senjata tajam
(parang).
Guna merespon kejadian tersebut
(khususnya di Baucau), Bancada/Fraksi Fretilin di Parlemen Nasional (Rabu, 3/4)
mengadakan Pers Conference, melalui
juru bicaranya, Jose Manuel yang menyatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Baucau
akibat provokasi yang dilakukan oleh para pendukung Taur. Di Baucau, banyak
para pendukung Taur yang ikut berjudi atau bertaruh uang mengalami kekalahan saat
putaran pertama.
Jose Manuel juga menyatakan bahwa
ketika para penndukung Fretilin diprovokasi atau diserang, orang-orang tidak
sibuk atau pusing. Mereka membiarkan saja. Namun, giliran pendukung Taur diserang
balik, mereka angkat bicara.
Sementara itu, Taur meminta dan menyerukan
kepada seluruh rakyat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kabar
angin (rumor) yang sengaja disebarkan, agar pemilihan putaran kedua ini tetap
dapat berjalan dengan baik dan damai.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar